Mbah, setiap kita pasti lahir dari rahim seorang ibu, saat kita dalam rahim kita menghisap nutrisi dari makanan yang ibu kita makan, saat kita lahir kita meminum ASI dari ibu kita, sampai kita besar saat inipun ibu kita masih memikirkan akan kehidupan kita sebagai anaknya.
Makanya dalam syariat agama ibu memiliki hak yang sangat besar, bukankah setelah perintah beriman kepada Allah diikuti dengan berbuat baik kepada orang tua? Bukankah dalam hadits juga disebutkan "Ibumu, ibumu, ibumu dan bapakmu".
Nah tugas kita sebagai anak adalah membahagiakan ibu kita dengan berbagai cara, berbagai usaha, berbagai pengorbanan, sebab hal inilah salah satu cara agar hidup kita bahagia tentunya.
Kok bisa? Iya atuh
Bukankah diantara do'a mustajab adalah do'a orang tua untuk anaknya? Bukankah ridha orang tua diantara sebab ridha Allah ta'ala.
Nah salah satu cara yang paling efektif dan efisien adalah "kita mengetahui keinginan ibu kita".
Dalam salah satu bukunya, Mas Saptuari mengisahkan ada seorang anak yang bekerja di luar kampungnya, lalu ia pulang mengunjungi ibunya, saat bertemu ibunya anak ini berkata :
"Ibu mau apa? Sekarang aku sudah kerja dan punya penghasilan sendiri"
Ibunya bilang "ibu sudah cukup melihat kamu mandiri, ibu sudah bahagia, simpan saja hajimu buat bekalmu nanti".
Lalu anak ini, ngobrol sama bibinya dan tahu bahwa ibunya punya keinginan ingin mengganti shofa di ruang tengah, tanpa pikir panjang anak ini membelikan shofa dan mengambil hampir semua tabungannya, saat shofa ini datang terlihat kebahagian ibunya, dan anak ini sangat bahagia melihat ibunya bahagia.
Lalu apa kaitannya judul "motuba dan ibuku"?
Ahad kemarin cucu memasuki liburan, tentu pulang kampung, biasanya bawa makanan atau buah-buahan buat oleh-oleh, namun sepertinya hal itu biasa-biasa saja.
Lalu cucu mikir "hal apa yang bisa diberikan kepada ibu"? Terlintas dalam pikiran "dibawa piknik".
Ahad pagi cucu telp ibu, lalu cucu bilang "Mah, mamah pernah ke Pangandaran"?
"Belum" jawabnya
"Besok ke Pangandaran ya, kita berangkat jam 09.00, Maksimal jam 08.30 mamah sudah di Tasik, ajak Zainab ya (adik cucu yang bungsu), tapi syarat mamah mau naik mobil Abi".
Di sebrang sana terdengar suara mau dan senengnya luar biasa....
Senin pagi, jam 07.00 ibu mengabari "bahwa bentar lagi sampai rumah".
Kok cepat? "Biar nyantai berangkatnya", saat cucu datangi terlihat ibu dan adik cucu turun dari mobil adik laki-laki cucu.
Singkat cerita kita berangkat deh pakai motuba cucu ke Pangandaran, pokoknya "saat ini" ibu hanya menikmati saja segala sesuatu cucu yang layani dari hotel dan lain-lain.
"Sungguh bahagia sekali melihat ibu sendiri bahagia".
Ket photo : Saat istirahat perjalanan berangkat
"Ini ceritaku bersama motuba, mana ceritamu"? 😁😁

No comments
Post a Comment