Bismillah,....
Cara berkomunitas part III
Di bagian ini cucu ingin bercerita pengalaman mudik cucu dan keluarga pada tahun-tahun lalu (tepatnya di tahun 2016) sebab 2017 anak ke 4 cucu lahir pas 3 hari sebelum lebaran, jadi tidak mudik, dan tahun 2018 juga tidak mudik, sebab istri lagi hamil muda anak kelima, dan november 2018 kemarin ini lahir, Insya Allah tahun ini mudik lagi pakai motuba cucu
Cara berkomunitas part III
Di bagian ini cucu ingin bercerita pengalaman mudik cucu dan keluarga pada tahun-tahun lalu (tepatnya di tahun 2016) sebab 2017 anak ke 4 cucu lahir pas 3 hari sebelum lebaran, jadi tidak mudik, dan tahun 2018 juga tidak mudik, sebab istri lagi hamil muda anak kelima, dan november 2018 kemarin ini lahir, Insya Allah tahun ini mudik lagi pakai motuba cucu
Inti tulisan ini adalah kaidah "Pertolongan Allah datang ketika kita suka menolong orang lain"
Jalur mudik cucu
Tasik-Garut
Balik lagi garut-tasik-yogyakarta (menginap di yogya semalam)
Balik lagi garut-tasik-yogyakarta (menginap di yogya semalam)
Lanjut paciran - jatim
Yogya-soloraya-Klaten-Sragen-Ngawi-Bojonegoro-Tuban-Paciran
Saat berangkat cucu nyasar sampai ke jalur Nusakambangan, karena padat cucu ikut saja mobil di depannya pas di persimpanhan, eh ternyata salah jalur, jalur agak asing, akhirnya turun bertanya lalu dapat info
"Mas, klo jalur ini menuju ke nusakambangan, balik lagi, nanti nemu perwmpatan belok kanan klo mau ke yogya".
Pas shalat isya sampai yogya, nginap di sebuah penginapan di daerah kauman, pagi sehabis shubuh gass lagi ke paciran.
Pas di parkiran penginapan, cucu melihat ada tetesan oli di bawah gardan belakang, netes, meakipun sedikit tapi tidak sedikit banget (cukup banyak)
Tapi dalam pikiran, biarkan semoga tidak apa-apa.
Qodarullah sejak masuk surakarta muacet, saking macetnya jam 21.00 lebih baru nyampe ngawi tepatnya di gontor putri I, akhirnya nginap di wisma gontor, alhamdulillah dapat pelayanan yang luar biasa, sebab istri alumninya dan pernah ngajar di sana.
Di parkiran wisma oli gardan tetap netes, pagi hari sehabis subuh gas lagi paciran.
Sekitar jam 14.00 sampai rumah mertua.
Besoknya motuba cucu dipakai jemput mertua laki-laki ke bandara surabaya dan oli gardan tetep netes.
Besoknya motuba cucu dipakai jemput mertua laki-laki ke bandara surabaya dan oli gardan tetep netes.
Sekitar 1 pekan di rumah mertua, dan oli tetap netes juga.
Saat balik ke tasik
Seperti biasa yogya sebagai kota transit, cucu nyampe penginapan jam 20.00-an.
Alhamdulillah setelah posting di group komunitas cucu, ada member yogya yang menghampiri ke hotel, dan ada juga member bekasi yang datang.
Kedua teman ini, bertanya keadaan termasuk keadaan mobilnya, setelah melihat keadaan kibar, member yogya bilang
"Om, mending dibengkel dulu mobilnya, sebelum besok lanjut berangkat ke tasik".
"Saya punya teman, kebetulan kerja di nasmoco bantul, kita bawa saja ke rumahnya, ia di bantul, di rumahnya ia buka bengkel".
Malam itu di bawa ke bantul, menuju ke rumah bengkel, dan ternyata beliau adalah member dari komunitas starlet.
Setelah melihat keadaan kibar, ia bilang:
"Om, ini butuh lama, gardannya harus dibongkar, tapi paling besok sore saya garapnya sepulang kerja, nginep lagi semalam di yogya"
"Om, ini butuh lama, gardannya harus dibongkar, tapi paling besok sore saya garapnya sepulang kerja, nginep lagi semalam di yogya"
Namun pagi hari, sudah di telp bahwa mobil siap diambil
Cucu diantar teman kuliah ke bantul, sampai sana cucu tanya:
"Om, kok sudah beres? Bukannya nanti sore mau di garap".
Ia jawab:
"Awalnya mau nanti sore, sebab kemarin sudah capek, tapi hati ini memanggil supaya langsung di garap, akhirnya saya minta bantuan anak, istri menemani membongkar dan menyervis mobil om"
"Selesai tadi pagi sekitar jam 04.00, dan sayapun malam-malam ke Nasmoco nyari onderdil".
"Om ini, klo dibiarkan pasti macet di jalan, oli habis, seal gardan sudah diganti, namun ada onderdil yang belum saya dapatkan, tapi saya sudah modifikasi yang lama, tapi setelah sampai tasik segera ganti, ini saya kasih kode sparepartnya, kasihkan saja ke toko sparepart, pasti tahu, pasang sendiri juga bisa".
Lalu cucu tanya:
"Berapa om semuanya"?
"Berapa om semuanya"?
Ia jawab:
"Tak perlu bayar om, cukup ganti saja nota onderdilnya, cuma 200rb harganya".
"Tak perlu bayar om, cukup ganti saja nota onderdilnya, cuma 200rb harganya".
Cucu paksa supaya mau dinayar, tapi tetap ia menolak.
Cucu hanya bisa memberikan beberapa buku dan majalah
Cucu hanya bisa menangis haru, sambil kupeluk beliu cucu sampaikan do'a "Jazakumullahukhairan om, semoga Allah membalas om dengan surga".
Photo: Saat kibar parkir di salah satu tempat wisata di kota tasik ahad kemarin

No comments
Post a Comment