Ceritaku Part V (Terakhir)

"Berpacaran setelah pernikahan" atau "Membangun Cinta Dari Nol"

Ahad sore setelah akad nikah selesai, orang-orang yang mengantarku pamitan pulang, sebelum pulang salah sekertaris takmir yang mengantarku pak Rahmat namanya memengang tanganku dan mengatakan:

"Mas Abu, sekarang kamu sudah halal" sambil tersenyum.

Aku ditinggalkan sendiri bersama keluarga baru, orang-orang baru, daerah baru.

Kulihat wajah-wajah mereka : Ini bapak mertua, ini ibu mertua, ini adik ipar, ini pak le dan bule....ini semua keluarga baruku, namun klo mereka lagi ngobrol aku tidak paham hahahaha

Senin pagi kami pamit pulang ke yogyakarta, sebab bentar lagi masuk waktu ujian di kampus.

Dari rumah mertua kami naik ojeg motor sejenis jialing (di belakangnya ada bak terbuka dan di kasih tutup atasnya) menuju daerah paciran

Sejak turun dari teras rumah, kupegang tangan istriku erat-erat, sambil berjalan, saat naik ojeg, dan saat perjalanan di atasnya.

Sambil menikmati pemandangan sepanjang perjalanan, ditemani pohon siwalan yang berjajar, ku katakan.

"Masya Allah ya, takdir Allah memang Indah mempertemukan kita"

Kenapa memang? Jawabnya

Iya, Abi sejak sekah sd, smp, sma, sampai sekarang kuliah semakin ke timur dan ummi dari sd lanjut ke gontor (ngawi) lalu kuliah di yogya semakin ke barat, akhirnya kita ketemu di tengah-tengah"

"Ummi anak pinggiran pantai sedangkan abi anak kaki gunung cikuray"

Tak terasa ojeg sudah sampai paciran, dari paciran kita lanjut naik angkutan ke daerah blimbing, dari blimbing naik lagi menuju Tuban semuanya pakai L300

Dari tuban lanjut naik bis menuju Semarang, dari Semarang lanjut Yogyakarta.

Selama di perjalanan banyak yang kita bicarakan, sambil menikmati pemandangan pinggiran pantai, dan tentu genggaman tanganku tak ku lepaskan dan saat di bis kuminta ia untuk menyandarkan kepalanya di badan"

Perasaan saat itu adalah "Dunia serasa milik berdua, yang lain cuma ngontrak".

Ummi belajar diplomasi sama siapa? Tanyaku

Sama ibu ratih, jawabnya

Sama dong

Kenapa gitu? Tanyanya

"Kan dalam diplomasi depelajari tentang kedaulatan negara, teritorial negara dll"

Nah kita sekarang sudah menjadi satu keluarga sendiri, yang secara teritorial dan kedaulatan berbeda dengan keluarga orang tua kita, jadi jika ada masalah kita selesaikan sendiri, biarkanlah orang tua tahunya bahwa kita bahagia tak ada masalah, gimana? Are you ready honey?

Yes, I'm jawabnya

Sesampainya di yogya kuantarkan ia ke kostnya dan aku kembali ke masjid.

Sehabis maghrib ia datang ke masjid sambil bawa makanan burjo dan gorengan

Lalu ku katakan

Ummi, habis isya kita ke shoping center ya, kita beli buku di sana.

Buku apa? Tanyanya

Buku tentang pernikahan atuh, jawabku

Kenapa? Tanyanya

Menikah itu butuh ilmu sayang....! Biar tahu bagaimana kewajiban seorang suami dan bagaimana kewajiban seorang Istri.
Gimana?

Mau bangeeeet deh

Habis shalat Isya kita berangkat ke shoping center mencari buku yang kita cari.

Alhamdulillah kita menemukan sepasang buku yang pas, judulnya:

"Membahagiakan Istri sejak malam pertama"

"Membahagiakan suami sejak malam pertama".

Jam 20.30 sudah kembali ke masjid di mana aku tinggal.

Tepat jam 21.00 kuantarkan ia ke kostnya, sambil pamitan pulang ia mencium tanganku dan kucium keningnya.

Tolong baca buku itu sampai tamat ya.......

DIBAWA KE BANYAK PENGAJIAN

Seorang istri tidak mungkin bisa membahagiakan suaminya kecuali ia seorang wanita shalihah, dan sebaliknya mustahil seorang suami membahagiakan istrinya kecuali ia seorang lelaki shalih

Untuk menumbuhkan cinta karena Allah harus pakai ilmu dan menjadi orang shalih harus pakai ilmu

Masya Allah di yogya banyak sekali kajian-kajian yang dilaksanakan terutama di sekitar ugm, yang rutin kami hadiri adalah:
1. Masjid kampus ugm
2. Masjid teknik ugm
3. Masjid Ibnu Sina kedoktran ugm
4. Masjid Pogung Raya
5. Al-Hasanan depan gedug perpus ugm (klo tidak salah)
6. Masjid Imogiri
7. Masjid Manunggal Bantul
8. Masji Jogokaryan
9. Masjid Keraton Yogya
10. Masjid Syuhada
11. Masjid At-Taqwa kauman

Dll bahkan sampai ke solo

Berpergian kita selalu bersama, gaya duduk dimotor seperti gaya orang yang pacaran, cuma yang kami lakukan halal dan berpahala bahkan lebih dari itupun bernilai sedekah.

Terutama klo ngaji di masjid ugm, sehabis ngaji sambil duduk-duduk di dekat kolam depan masjid, menikmati tempura dan dibarengi minum susu kedelai yang di jual di depan pintu masuk masjid ugm.

Makan tempura satu tempat berdua, susu kedelai satu bungkus berdua, kadang disuapi kadang menyuapi hahahaha

Sambil ku katakan "Semoga Allah mengumpulkan kita di Surga sebagaimana kita makan tempura ini sehabis mengahadiri taman surga (mejelis ilmu)"

Aktivitas kami adalah kuliah, kerja (sudah ana ceritakan) dan menngaji.

Alhamdulillah Allah memberikan kemudahan untuk melakukan itu semua

MELARANG ISTRI NAIK MOTOR

Sejak menikah kularang istriku naik motor sendiri, saat menikah baru 3 bulan ia belajar dan bisa naik motor.

"Sayang sejak saat ini abi larang ummi naik motor sendiri, mau ke mana saja biar abi yang nganter, biar kita bersama terus, dan abi bisa melindungimu semampu yang bisa dilakukan Insya Allah"

Sekian yang bisa ana bagikan, semoga Allah memberkahi mbah-mbah semua yang ada di sini.

Banyak teman-teman yang membantu dan jadi saksi hidup kisah ini, namun tak bisa disebutkan satu-satu, cukup do'a yang bisa diberikan.

Di group ini ada saksi hidupnya, yaitu Mbah Riadee Adee

Ini hanya gambaran umum saja, sebab waktu yang dilewati waktu kuliah dan menikah tidaklah pendek, banyak hal dan kejadian yang tak bisa terdeskripsikan lewat tulisan.