Ceritaku part IV
Selain jualan roti pisang, kita juga berinisiatif untuk membuka warung makan kecil-kecilan.

Menyewa tempat di pinggir jalan dekat kampus, kebetulan ada tempat yang siang harinya dipakai buat jualan mebel seperti rak buku, meja dll

Dari sehabis ashar kosong, sehingga bisa dipakai sampai malam.

Akhirnya dibukalah "warung nasi Mas Abu" sedia ayam bakar dan goreng.

Capek? Sangaaaat ! Tapi ada keindahan dan kenikmatan di situ

Kenapa capek?
Pagi kuliah, ada jam kosong pulang atau ke pasar beli bahan-bahan jualan.

Jam 17.00 sudah siap-siap jualan dan klo pas shalat maghrib dan Isya kutinggalkan warung tersebut dan di pasang tulisan pakai kertas "Lagi shalat, silahkan tunggu".

Waktu itu kami mengajak teman asal tarakan kaltim Heri namanya.

Alhamdulillah lancar bahkan sampai sering kehabisan nasi dan lari beli nasi ke teman ana yang rumahnya di dekat soto sewu.

Buka Rental Komputer

Saat sebelum menikah, ane tak punya motor bahkan komputerpun kadang nebeng ke teman asal bangka Cecex atau Ranto namanya.

Pas menikah, istri punya motor dan komputer.

Dalam benak ana waktu itu muncul pikiran "apapun harus bisa menghasilkan, barang konsumtif harus jadi barang produktif".

Komputer yang satu itu dimulai buat usaha rentalan, konsumennya sudah jelas yaitu para mahasiswa terutama teman-temanku.

Alhamdulillah hasilnya bisa nambah 1 komputer lagi
Di pagi hari, istri lagi masak, aku sedang mengetik tugas dari konsumen rentalan, tiba-tiba lantai bergetar, rumah bergerak.

Istriku berteriak "Abi ada gempaaa ayo lariii keluar"

Tenang saja Insya Allah sebentar, jawabku

Braaaaak tembok belakang komputer roboh, menimpa monitor dan mengenai tanganku.

Aku lari ke belakang rumah, kutarik istriku, kami berpelukan sambil berpegangan ke pohon pepaya.

Kulihat rumah bersuara krek krek krek braaaaak rumah kontrakan kami roboh menimbun isi rumah.

Saat gempa berhenti ku lari ke depan rumah, mau masuk lewat pintu depan untuk mengambil si shobar.

Tertimbuuun namun cuma miring dan lecet saja motornya.

Kuhidupkan motor, kulihat warung nasiku, sudah rata dengan tanaaaah.

Akhirnya ikut mengungsi selama dua malam bersama warga sekitar.

Menjadi Instruktur Bhs. Inggris

Saat lagi di kampus, ada dosen pak sudiono namanya, beliau dekat dengan ana sebab ana kebiasaan duduk paling depan sendiri hahaha

Ia bilang, mas mau bantu bapak?

Bantu apa pak?
Siap melatih bahasa inggris buat para petani salak?
Siap pak, laksanakan....

Dari pagi sampai sore melatih percakapan bhs. Inggris buat petani salak, alhamdulillah ada amplop lumayan.

Membantu Penelitian
Alhamdulillah ada teman (kakak kelas) mhs UGM jurusan kedokteran yang meminta bantuan untuk mencari data penelitian.

Meneliti masalah menstruasi para wanita, kelompok remaja, yang sudah menikah dan yang sudah lansia.

50 responden dengan 1 responden dihargai 10 rb, alhamdulillah 1 pekan selesai 500rb masuk dompet istri hahahaha

Menjadi Penerjemah Kitab

Alhamdulillah istri alumni gontor 1 dan selain kuliah di umy ia juga kuliah di ma'had Ali jadi bhs. Arabnya tokceeeeer tenan deh, jadilah ia seorang istri juga menjadi ustadzahku dalam bahasa arab.

Alhamdulillah ada sebuah penerbit yang dekat masjid jogokaryan yang membutuhkan penerjemah, dihitung per spasi dan per huruf dibayarnya.

Dalam 1 bulan bisa 2 sd 3 buku bisa diterjemahkan dan uang hasilnya paling besar dibanding dengan yang lain hahahahahaha

Dan masih banyak lagi usaha yang kita lakukan saat itu, intinya

"Ketika kita taat kepada Allah, salah satunya menikah, Allah akan bukakan jalan-jalan rejeki".

Selanjutnya buanglah rasa malu, rasa minder, dll bergeraklah kawan.

Insya Allah besok di sambung dengan cerita

"Bagaimana menumbuhkan cinta dan sayang di antara kami yang baru kenal".

#SFTHMotuba
#Shogun_saat_ini_menemani_sudah_15_tahun