Ceritaku Part II
Sehabis deal dengan calon mertua, besok harinya langsung balik yogyakarta.
Hari sabtu langsung pulang kampung, tepatnya ke daerah Cikajang Kab. Garut.
Kuputuskan pulang ke garut pakai motor, motor siapa? Kan tadi hanya punya sepedah ontel.
Motor calon Istri, Shogun 125 mereknya, warna biru dan kuberi nama shobar "shogun barokah" hahaha
Sabtu sehabis ashar gass ke kota intan dari kota gudeg, waktu itu tak dipikir nyampainya jam berapa, pokoke berangkaaaat.
Melaju dengan kecepatan tunggi, kutembus dinginnya malam dan gelapnya jalan, yogya sudah kulewati daerah jateng sudah ku lalui, akhirnya jam 02 dini hari sampai rumah.
Saat pagi hari kulihat motor shogun, ada 3 baud di bawah mesin hilang hanya satu yang tersisa, velg motor penyok depan belakang.
Pas makan pagi, ku dekati ibu sambil berbisik.
Mah, saya mau bicara
Bicara apa jawabnya?
Jangan di sini, berdua saja jawabku
Akhirnya sambil membantu ibu di kebun, aku bilang:
"Mah, saya pulang ke sini bukan liburan, bahkan pekan depan sudah ujian"
Naha atuh kalah puang? Sanggah ibu
Saya mau minta izin mah, saya mau menikah.
Mendengar jawaban ini, ibuku menangis dan mengatakan
Kamu menghamili orang? Kakekmu pimpinan pesantren, uwa-uwamu punya pesantren, kamu masantren juga, masa kamu menghamili orang?
Eh, tenang mah......demi Allah tidak sejauh itu, kenalnya aja baru minggu ini, jawabku, lalu kujelaskan alasanku.
Nanti malam saja ngobrol sama bapakmu klo sudah pulang, sahut ibuku
Malam haripun tiba, makan malam sudah siap kami santap sekeluarga.
Jujur saya tak berani bicara sama bapak, tidak mau memulai pembicaraan, tidak ngomong kecuali ditanya sama bapak, kenapa? Saking takutnya dan segan sama bapak
Jang kunaon balik? Libur kuliah teh? Tanya bapak ku
Henteu, jawabku singkat
Terus, kunaon balik? Tanyanya
Ku tatap wajah ibuku, dan kuberikan isyarat agar mamahku yang bilang.
Si jajang teh balik, rek menta izin kawin....ibuku bicara
Sambil menghentikan makan, bapakku bilang
Bapakmah moal nitah moal melarang, sebab kamu sudah besar.
Kapan nikahnya? Tanyanya
Pekan depan pa, jawabku.
Teu boga duit sekarangmah, jawab bapak
Tak perlu mewah lah pak, yang penting mas kawin dan ongkos buat ke jatim
Sok tah bapak punya uang 1 juta, pake wae mas kawin....nanti bapak cari lagi buat ongkos berangkat ke jawa.
Akhirnya ku minta bapak, ibu dan adikku yang kecil buat mengantar saat pernikahan.
Senin selasa kupergunakan buat mengurus surat-surat administrasi di KUA sebab harus ada pengantar sebab mau menikah dengan lintas propinsi, dan juga dua hari itu digunakan untuk menperbaiki si shobar.
Di Tilang dua kali saat balik yogya
Hari Rabu pagi balik ke yogyakarta sambil membawa uang satu juta rupiah
Sesampainya di daerah jateng, lupa nama tempatnya, tapi sudah dekat perbatasan yogya.
Pas lampu merah, kuhentikan motor, lalu pas lampu merah nyala ku salip mobil di depanku melalui jalur kanan, tiba-tiba terdengar suara pluit bunyi dari petugas polisi dan memintaku menepi.
Mas, kamu melanggar, tadi kamu melewati pembatas jalan, kamu ditilang...ucap seorang petugas.
Akhirnya kubayar 20/25 rb lalu diperbolehkan melanjutkan pertanyaan.
Sesampainya di lampu merah kulon progo, aku berada di belakang pengendara lain....saat lampu hijau menyala, ku arahkan motorku ke jalur kiri (di mana ada tulisan "belok kiri terus") namun kuarahkan motorku lurus menuju kota yogya....
Priiiiit terdengar suara peluit petugas bunyi, dan memintaku berhenti.
Namun kupacu shogunku dengan kencang, dengan pikiran tidak akan ke kejar....dalam pelarian itu kubelokkan motorku ke pemukiman penduduk, pas masuk area perumahan kulihat pak polisi sudah ada di depan ku.
Mas mau ke mana?
Ke yogya pak, jawabku
Bisa lihat sim dan stnk?
Ini pak, sahutku
Ikut saya ke pos, kata beliau
Sesampainya di pos polisi
Tahu kesalahan kamu?
Tahu pak, jawabku
Kenapa kamu kabur?
Soalnya tadi di jateng saya sudah dutilang pak
Mana surat tilangnya?
Tak dikasih pak, jawabku
Sudah kamu saya tilang, ini suratnya, pekan besok kamu sidang
Tidak bisa pak, pekan depan saya nikah pak
Jangan bohong kamu
Benar pak, ini surat pengantar dari KUA nya
Pekan depannya lagi gimana?
Tak bisa pak, saya lagi ujian di kampus, ini kartu ujiannya
Sudah, klo begitu bawa surat ini ke BRI di depan sana, bayar denda tilang, lalu bawa resinya untuk ditukar dengan sim dan stnk
Setelah beres bayar di bri, kuantar resinya.
Lalu pak polisi bilang
"Jangan kamu ulangi lagi, ini sim dan stnknya, semoga pernikahan dan ujiannya lancar".
Kusalami bapak polisi itu dan kupeluk ia dan kuucapkan terima kasih pak semoga Allah menjaga dan memberkahi bapak.
Sesampai di yogya
Jam 14.00 sampai yogya, lalu kutemui seorang sahabat Ali namanya (penjual makanan di kantin kampus) dan kuceritakan bahwa aku mau menikah ahad ini.
Ia bilang "ana siap bantu antum, siap jadi supir untuk ke lamongan, cari saja kendaraannya".
Pas shalat ashar ku datangi ketua takmir masjid di mana aku tinggal, pak hanafi namanya. Ia bilang "Mas, Insya Allah bapak siap mengantar".
Pas shalat maghrib kutemui sekertaris takmir, lalu kujelaskan maksudku, lalu beliau bilang.
"Mas, bapak siap ngantar, pakai saja mobil bapak (carry jadul sih), tinggal cari supirnya".
Pas shalat isya ku datangi kos teman-teman ngajiku, kusampaikan niatku.....mereka siap mengantar dan patungan buat bensin, namun karena kursi tak cukup akhirnya hanya satu teman yang mengantar, imanudin namanya asal kalimantan.
Sabtu sore, bapak ibu dan adik kecilku nyampe yogya.
Lalu ahad pagi kami berangkat ke paciran satu mobil carry.
1. Temanku yang jadi supir
2. Ketua takmir
3. Sekertaris takmir
4. Ibu
5. Bapak
6. Adik bungsuku
7. Imanudin
8. Aku sendiri
Sepanjang jalan aku digodain terus, terus dilatih ucapan akad dll
Jam 14.00 sampai lokasi pernikahan.
Lalu didepan pengulu kuucapkan akad nikah......dan ku akhiri dengan mengatakan "dengan maskawin 1 juta rupiah".
Akhirnya sejak akad itu, statusku bertambah -Mahasiswa-suami-anak-menantu-dan mungkin sebentar lagi ayah-
Namun hatiku yakin Allah akan memudahkan jalanku
Sehabis akad rombongan keluargaku pamit dan aku ditinggalkan dengan keluarga yang baru.
Namun senin sore besoknya aku dan istri sudah ada di kota yogya lagi.
Insya Allah bersambung ceritanya
"Bagaimana menafkahi keluarga kecilku dan bagaimana perjalanan kuliahnya".
Sehabis deal dengan calon mertua, besok harinya langsung balik yogyakarta.
Hari sabtu langsung pulang kampung, tepatnya ke daerah Cikajang Kab. Garut.
Kuputuskan pulang ke garut pakai motor, motor siapa? Kan tadi hanya punya sepedah ontel.
Motor calon Istri, Shogun 125 mereknya, warna biru dan kuberi nama shobar "shogun barokah" hahaha
Sabtu sehabis ashar gass ke kota intan dari kota gudeg, waktu itu tak dipikir nyampainya jam berapa, pokoke berangkaaaat.
Melaju dengan kecepatan tunggi, kutembus dinginnya malam dan gelapnya jalan, yogya sudah kulewati daerah jateng sudah ku lalui, akhirnya jam 02 dini hari sampai rumah.
Saat pagi hari kulihat motor shogun, ada 3 baud di bawah mesin hilang hanya satu yang tersisa, velg motor penyok depan belakang.
Pas makan pagi, ku dekati ibu sambil berbisik.
Mah, saya mau bicara
Bicara apa jawabnya?
Jangan di sini, berdua saja jawabku
Akhirnya sambil membantu ibu di kebun, aku bilang:
"Mah, saya pulang ke sini bukan liburan, bahkan pekan depan sudah ujian"
Naha atuh kalah puang? Sanggah ibu
Saya mau minta izin mah, saya mau menikah.
Mendengar jawaban ini, ibuku menangis dan mengatakan
Kamu menghamili orang? Kakekmu pimpinan pesantren, uwa-uwamu punya pesantren, kamu masantren juga, masa kamu menghamili orang?
Eh, tenang mah......demi Allah tidak sejauh itu, kenalnya aja baru minggu ini, jawabku, lalu kujelaskan alasanku.
Nanti malam saja ngobrol sama bapakmu klo sudah pulang, sahut ibuku
Malam haripun tiba, makan malam sudah siap kami santap sekeluarga.
Jujur saya tak berani bicara sama bapak, tidak mau memulai pembicaraan, tidak ngomong kecuali ditanya sama bapak, kenapa? Saking takutnya dan segan sama bapak
Jang kunaon balik? Libur kuliah teh? Tanya bapak ku
Henteu, jawabku singkat
Terus, kunaon balik? Tanyanya
Ku tatap wajah ibuku, dan kuberikan isyarat agar mamahku yang bilang.
Si jajang teh balik, rek menta izin kawin....ibuku bicara
Sambil menghentikan makan, bapakku bilang
Bapakmah moal nitah moal melarang, sebab kamu sudah besar.
Kapan nikahnya? Tanyanya
Pekan depan pa, jawabku.
Teu boga duit sekarangmah, jawab bapak
Tak perlu mewah lah pak, yang penting mas kawin dan ongkos buat ke jatim
Sok tah bapak punya uang 1 juta, pake wae mas kawin....nanti bapak cari lagi buat ongkos berangkat ke jawa.
Akhirnya ku minta bapak, ibu dan adikku yang kecil buat mengantar saat pernikahan.
Senin selasa kupergunakan buat mengurus surat-surat administrasi di KUA sebab harus ada pengantar sebab mau menikah dengan lintas propinsi, dan juga dua hari itu digunakan untuk menperbaiki si shobar.
Di Tilang dua kali saat balik yogya
Hari Rabu pagi balik ke yogyakarta sambil membawa uang satu juta rupiah
Sesampainya di daerah jateng, lupa nama tempatnya, tapi sudah dekat perbatasan yogya.
Pas lampu merah, kuhentikan motor, lalu pas lampu merah nyala ku salip mobil di depanku melalui jalur kanan, tiba-tiba terdengar suara pluit bunyi dari petugas polisi dan memintaku menepi.
Mas, kamu melanggar, tadi kamu melewati pembatas jalan, kamu ditilang...ucap seorang petugas.
Akhirnya kubayar 20/25 rb lalu diperbolehkan melanjutkan pertanyaan.
Sesampainya di lampu merah kulon progo, aku berada di belakang pengendara lain....saat lampu hijau menyala, ku arahkan motorku ke jalur kiri (di mana ada tulisan "belok kiri terus") namun kuarahkan motorku lurus menuju kota yogya....
Priiiiit terdengar suara peluit petugas bunyi, dan memintaku berhenti.
Namun kupacu shogunku dengan kencang, dengan pikiran tidak akan ke kejar....dalam pelarian itu kubelokkan motorku ke pemukiman penduduk, pas masuk area perumahan kulihat pak polisi sudah ada di depan ku.
Mas mau ke mana?
Ke yogya pak, jawabku
Bisa lihat sim dan stnk?
Ini pak, sahutku
Ikut saya ke pos, kata beliau
Sesampainya di pos polisi
Tahu kesalahan kamu?
Tahu pak, jawabku
Kenapa kamu kabur?
Soalnya tadi di jateng saya sudah dutilang pak
Mana surat tilangnya?
Tak dikasih pak, jawabku
Sudah kamu saya tilang, ini suratnya, pekan besok kamu sidang
Tidak bisa pak, pekan depan saya nikah pak
Jangan bohong kamu
Benar pak, ini surat pengantar dari KUA nya
Pekan depannya lagi gimana?
Tak bisa pak, saya lagi ujian di kampus, ini kartu ujiannya
Sudah, klo begitu bawa surat ini ke BRI di depan sana, bayar denda tilang, lalu bawa resinya untuk ditukar dengan sim dan stnk
Setelah beres bayar di bri, kuantar resinya.
Lalu pak polisi bilang
"Jangan kamu ulangi lagi, ini sim dan stnknya, semoga pernikahan dan ujiannya lancar".
Kusalami bapak polisi itu dan kupeluk ia dan kuucapkan terima kasih pak semoga Allah menjaga dan memberkahi bapak.
Sesampai di yogya
Jam 14.00 sampai yogya, lalu kutemui seorang sahabat Ali namanya (penjual makanan di kantin kampus) dan kuceritakan bahwa aku mau menikah ahad ini.
Ia bilang "ana siap bantu antum, siap jadi supir untuk ke lamongan, cari saja kendaraannya".
Pas shalat ashar ku datangi ketua takmir masjid di mana aku tinggal, pak hanafi namanya. Ia bilang "Mas, Insya Allah bapak siap mengantar".
Pas shalat maghrib kutemui sekertaris takmir, lalu kujelaskan maksudku, lalu beliau bilang.
"Mas, bapak siap ngantar, pakai saja mobil bapak (carry jadul sih), tinggal cari supirnya".
Pas shalat isya ku datangi kos teman-teman ngajiku, kusampaikan niatku.....mereka siap mengantar dan patungan buat bensin, namun karena kursi tak cukup akhirnya hanya satu teman yang mengantar, imanudin namanya asal kalimantan.
Sabtu sore, bapak ibu dan adik kecilku nyampe yogya.
Lalu ahad pagi kami berangkat ke paciran satu mobil carry.
1. Temanku yang jadi supir
2. Ketua takmir
3. Sekertaris takmir
4. Ibu
5. Bapak
6. Adik bungsuku
7. Imanudin
8. Aku sendiri
Sepanjang jalan aku digodain terus, terus dilatih ucapan akad dll
Jam 14.00 sampai lokasi pernikahan.
Lalu didepan pengulu kuucapkan akad nikah......dan ku akhiri dengan mengatakan "dengan maskawin 1 juta rupiah".
Akhirnya sejak akad itu, statusku bertambah -Mahasiswa-suami-anak-menantu-dan mungkin sebentar lagi ayah-
Namun hatiku yakin Allah akan memudahkan jalanku
Sehabis akad rombongan keluargaku pamit dan aku ditinggalkan dengan keluarga yang baru.
Namun senin sore besoknya aku dan istri sudah ada di kota yogya lagi.
Insya Allah bersambung ceritanya
"Bagaimana menafkahi keluarga kecilku dan bagaimana perjalanan kuliahnya".

No comments
Post a Comment