Curcol Motuba Part I
Maaf Mbah cucu mau ikut menjawab postingan salah satu member motuba yang tanya
"adakah yang menikah tapi belum punya pekerjaan, dan meyakinkan orang tuanya bagaimana".
Jawabannya: Ada, siapa? Ya cucu sendiri
Pengalaman cucu ini mah ya mbah,...
Cucu menikah satu tahun setelah sma, tepatnya di tahun ke dua saat kuliah di salahsatu universitas di yogyakarta.
Alhamdulillah saat awal kuliah hanya 5 bulan tinggal dikos-kosan, setelahnya menjadi marbot masjid di daerah gamping, sehingga bisa gratis tinggal.
Cucu hanya bertugas, adzan, membersihkan masjid, menyiapkan pengajian, menyiapkan shalat jum'at dan jadi khatib kalo khatib terjadwal berhalangan hadir.
Singkat cerita cucu tak betah dengan keadaan saat itu, dimana pergaulan antar mahasiswa cukup bebas, banyak yang pacaran misalnya. Dimana menurut Islam pacaran itu haram.
Akhirnya cucu mengambil keputusan daripada pacaran ya mending menikah.....mantaplah hati untuk menikah saat itu, tapi yang jadi pertanyaan saat itu adalah
Siapa calonnya? Memberi makannya bagaimana? Adakah yang mau? Dan sejuta pertanyaan yang lain.
Namun cucu berteriak dalam hati "Ya Allah cucu takut terjerumus maksiat (pacaran), mudahkanlah hamba untuk menikah".
Senin pagi sehabis bersih-bersih masjid cucu berangkat kuliah naik sepedah ontel, pada waktu itu di jalan menuju kampus melewati kos putri, dan cucu melihat seorang penghuni kos sedang pindahan masuk, pas diperhatikan, kok kaya kenal wajahnya, kenal wajah tapi tak tahu nama, sebab ia satu jurusan tapi beda kelas.
Sambil menggayuh sepedah hati terus berdo'a, ya Allah mudahkanlah hamba menikah.
Tiba-tiba masuk dalam pikiran "mau gak yah wanita di kos tadi diajak menikah", akhirnya ada niat sepulang / sore hari untuk berkunjung.
Senin sore cucu beranikan diri menemuinya.
Singkat cerita setelah berkenalan, lalu cucu ajak diskusi tentang pernikahan dan bagaimana pendapatnya tentang menikah sambil kuliah, dan akhir kesimpulan ia pun setuju tentang hal itu.
Di akhir pertemuan, cucu tanya sama dia: "maukah kamu menikah sama aku"?
Ia jawab: kasih waktu 3 hari
Senin, selas, rabu berlalu
Kamis pagi ku sms ia, dan ia menjawab "mau" tapi sekarang ia telah di kampung halamannya di daerah paciran, dan menantang klo serius datangi ke rumah.
Sebelum dzuhur berangkatlah cucu pakai bis Eka jurusan yogya - surabaya, turun di ngawi lanjut ke paciran.
Sesampainya di rumah, langsung berhadapan dengan ayahnya.
Inti kesiimpulannya cucu menyatakan ingin menikahi anaknya
Ia bertanya: kenapa pilih anak saya?
Cucu jawab saja, tidak tahu sebab baru kenal senin pagi minggu ini, lalu dijelaskanlah alasan cucu yang sebenarnya. Akhirnya bapaknya menyetujui
Kapan kamu mau menikah? Tanya nya
Cucu jawab: "lebih cepat lebih baik"
Gimana klo ahad pekan depan?
Siap kata cucu
Akhirnya cucu dan ayahnya sepakat waktu pernikahannya.
Tahukah mbah, bahwa saat cucu menyepakati pernikahan itu, cucu belum memberitahu kedua orang tua cucu.
Namun intinya 10 hari setelah itu cucu menikah.
Insya Allah jika tidak lupa cucu ingin berbagi cerita lanjutannya.
Bagaimana cucu ngobrol sama orang tua
Bagaimana setelah menikah
Kerja apa sambil kuliah
Dan alhamdulillah saat wisuda cucu dan istri menjadi bagian dari lulusan tercepat, dengan ipk mendekati 4 dan satu lagi "Kuberikan ijazah itu kepada orang tua dengan bonus cucu pertama bagi orang tua kami masing-masing".

No comments
Post a Comment